Tujuan, Fungsi dan Peran Kurikulum

Secara khusus, Tujuan Kurikulum Ma’had al-Jami’ah ad alah:

  1. Menghasilkan lulusan yang berwawasan keagamaan yang integral dan moderat.
  2. Menghasilkan lulusan yang  berkualitas  atau  bermutu  sesuai  standar kompetensi yang ditetapkan, yaitu menguasai dan memahami ilmu dan pengetahuan keagamaan dan mengaplikasikannya dalam sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menghasilkan lulusan yang berketerampilan dan berbakat di bidang seni, bahasa, dakwah, kepemimpinan, teknologi, dan pengembangan kualitas diri.

 

Fungsi Kurikulum

Kurikulum Ma’had al-Jami’ah berfungsi sebagai pedoman dan acuan bagi pengasuh (murobbi) Ma’had al-Jami’ah, tenaga pengajar, orangtua Mahasantri, masyarakat, dan Mahasantri itu sendiri:

  1. Bagi pengasuh atau murabbi, kurikulum Ma’had al-Jami’ah berfungsi sebagai bahan pengawasan, pemantauan, d an pengarahan d alam menjalankan kelembagaan Ma’had al- Jami’ah.
  2. Bagi tenaga pengajar atau  ustadz,  kurikulum  Ma’had  al-Jami’ah  berfungsi  sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran di Ma’had al- Jami’ah.
  3. Bagi orang tua, kurikulum Ma’had al-Jami’ah  berfungsi sebagai alat ukur dalam membimbing para Mahasantri atau anak-anak mereka di rumah.
  4. Bagi masyarakat, kurikulum Ma’had al-Jami’ah berfungsi sebagai acuan dan kontrol sosial terhadap berjalannya sistem pendidikan pada Ma’had al-Jami’ah di masyarakat.
  5. Bagi Mahasantri, kurikulum Ma’had al-Jami’ah berfungsi pedoman atau panduan dalam proses pembelajaran di Ma’had al-Jami’ah.

Peran Kurikulum

  1. Peran Konservasi: Peran kurikulum Ma’had al-Jami’ah memiliki peran konservasi yang berfungsi sebagai  pelestarian khazanah klasik turats qadim  yang  dikontekstualisasikan dengan pembelajaran kontemporer.
  2. Peran Kreatif : Peran kurikulum Ma’had al-Jami’ah berikutnya memiliki peran kreatif yang memiliki peran meningkatkan kompetensi Mahasantri dalammen jawab kebutuhan modern.
  3. Peran Kritis: Peran kurikulum Ma’had al-Jami’ah memiliki daya kritis dalam menghadapi perubahan sosial di masyarakat.